Saturday, March 30, 2019

Cerita Sex Ngentot Dengan Gadis Cantik Dan Montok


LASKARQQSuatu hari aku dipanggil pimpinanku ke dalam ruangannya. Aku menduga-duga apa gerangan sebabnya aku dipanggil mendadak begini.?Duduk, Dik. Tunggu sebentar ya,? katanya sambil meneruskan membaca surat-surat yang masuk hari ini. Setelah selesai membaca satu surat barulah dia menatapku. ?Begini Dik Anto, besok hari libur nasional. Hari ini apa yang masih harus diselesaikan?? tanyanya. Aku berpikir sejenak sambil mengingat apalagi tugas yang harus kuselesaikan segera hari ini.
?Rasanya sih sudah tidak ada lagi yang mendesak pak, ada beberapa proposal dan rencana kerja yang harus saya buat, tapi masih bisa ditunda sampai minggu depan. Ada apa Pak?? tanyaku. ?Anu, ada tamu dari Kalimantan, namanya Pak Jainudin, panggil aja Pak Jay. Sebenarnya bukan untuk urusan kantor kita sih. Hanya kebetulan saja pas dia ada di sini, jadinya sekalian aja. Dia menginap di Bekasi. Tadi dia telpon katanya minta tolong agar diantarkan surat yang kemarin Dik Anto buat konsepnya untuk dipelajari, jelaskan aja detailnya.
Nanti Dik Anto antar saja ke sana dan bayar bill hotel beliau. Layani sampai selesai urusannya, kalau perlu nanti nggak usah kembali ke kantor. Besok beliau kembali. Kalau mobil kantor pas kosong, pakai taksi aja soalnya ini penting. Uangnya ambil di kasir!? katanya sambil memberikan memo kepadaku untuk ambil uang di kasir.
Bergegas aku ke kasir sambil cek di resepsionis ada mobil kantor lagi kosong atau tidak. Ternyata semua mobil lagi dipakai. Jadi aku naik taksi ke Bekasi.
Setelah sampai di hotel yang dituju, aku segera menemui Pak Jay, dan menyerahkan berkas yang dimaksud. Setelah dia bertanya tentang detail dari berkas tadi, dia katakan bahwa dia sudah mengerti dengan isinya dan setuju. Hanya ada perbaikan redaksional saja.
?OK Dik, nanti saya kabari. Begini saja, konsep ini saya bawa dulu. Perbaikannya nanti menyusul saja. Hanya redaksional kok. Isinya saya sudah paham dan prinsipnya setuju,? katanya.
?Oh ya pak, pimpinan saya sampaikan bahwa bill hotel bapak biar kami yang selesaikan,? kataku.
?Aduh, jadi merepotkan. Sampaikan terima kasih dan salam untuk pimpinanmu, Pak Is? katanya sambil menyalamiku.
?Baik Pak nanti saya sampaikan, selamat jalan?.
Aku kemudian membereskan bill di front office. Tiba-tiba saja petugas hotel memanggilku.
?Maaf Pak Anto ya? Ini Pak Jay mau bicara,? katanya sambil menyerahkan gagang telepon. Kuterima gagang telepon dan dari seberang Pak Jay berkata?Dik, saya lupa kasih tahu. Kebetulan semua urusan saya selesai hari ini jadi saya bisa pulang siang nanti. Dik Anto tunggu sebentar di bawah ya!?
Aku menunggu Pak Jay turun ke lobby. Sebentar kemudian dia sudah datang dan minta dipanggilkan taksi. Kupanggilkan taksi, dia naik dan katanya.
?Terima kasih banyak lho bantuannya?.
Aku menggangguk dan tersenyum saja. Setelah taksinya pergi, aku berpikir kalau dia jadi pulang, sementara bill sudah dibayar penuh sampai besok, sayang rasanya. Biar aja kuisi kamarnya sampai besok, toh besok juga libur. Aku lapor ke resepsionis.
?Mbak, Pak Jay sudah check out, saya pakai kamarnya sampai besok. Tapi tolong beresin dulu kamarnya, saya mau jalan dulu sebentar. Boleh kan?? kataku.
?Boleh pak, silakan saja,? katanya sambil tersenyum.
Akhirnya saya keliling-keliling di Kota Bekasi. Nggak ada yang aneh sih. cuma sudah lama saja tidak ke Bekasi. Setelah beberapa lama, capek juga rasanya badanku. Aku akhirnya masuk ke sebuah panti pijat tradisional. Siapa tahu dapat massage girl yang oke, setelah dipijat nanti gantian kita yang memijatnya.
Seperti biasa begitu masuk di ruang depan aku disodori foto-foto close up yang cantiknya mengalahkan artis. Mbak yang jaga mengomentari sambil sekalian promosi. Si A pijatannya bagus dan orangnya supel, Si B agak cerewet tapi cantik, Si C hitam manis dan ramah dan lain-lainnya. Aku sih tidak tertarik dengan promosinya. Pilihanku biasanya berdasarkan feeling saja.
Pada saat lihat-lihat foto,?ada wanita yang masuk. Kulihat sekilas, kalau dia massage girl di sini aku pilih dia saja.
Kutanya pada yang jaga, ? Mbak, yang tadi barusan lewat kerja di sini juga??
?Ya Mas, dia baru minta ijin keluar sebentar tadi. Katanya ada sedikit keperluan,? jawabnya.
?Boleh pijat sama dia Mbak?? tanyaku lagi.
?Boleh saja, tapi tarif untuknya agak tinggi sedikit,? katanya sambil tersenyum kemudian menyebutkan rupiah yang harus kusediakan.
Kuiyakan dan disuruhnya aku masuk ke kamar VIP, ada AC-nya meskipun berisik dan tidak terlalu dingin. Sambil menunggu di dalam kamar, kuamat-amati sekelilingku. Sebuah kamar berukuran 3 X 2 meter dengan sebuah spring bed untuk satu orang dan sebuah meja kecil yang di atasnya ada cream pijat dan handuk. Pintunya ditutup dengan korden kain sampai ke lantai. Kulepaskan pakaianku tinggal celana dalam saja. Iseng-iseng kubuka laci meja kecil di sampingku. Ada kotak ?25? yang sudah kosong.
Tidak lama kemudian gadis pemijat yang kupesan sudah muncul. Kuamati lagi dengan lebih teliti. Lumayan. Kulitnya putih, tinggi (untuk ukuran seorang wanita) dengan perawakan seimbang. Ia mengenakan celana panjang hitam dan kaus putih. BH-nya yang berwarna hitam nampak jelas membayang di badannya.
?Selamat siang,? sapanya sambil menutup korden dan mengikatkan pinggirnya pada kaitan di kusen pintu.
?Siang,? jawabku singkat.
?Silakan berbaring tengkurap Mas, mau diurut atau dipijat saja?.
?Punggungku dipijat saja, kaki dan tangan boleh diurut?.
Aku berbaring di atas spring bed. Ia mulai memijat jari dan telapak kakiku.
?Namanya siapa Mbak?? tanyaku.
?Apa perlunya Mas tanya-tanya nama segala. Mas kerja di Sensus ya?? Jawabnya sambil tersenyum. Meskipun jawabannya begitu tapi dari nada suaranya dia tidak marah.
Akhirnya sambil memijat aku tahu namanya, Wati, berasal dari Palembang. Pijatannya sebenarnya tidak terlalu keras. Sepertinya dia pernah belajar tentang anatomi tubuh manusia sehingga pada titik-titik tertentu terasa agak sakit jika dipijat.
?Aduh.. Pelan sedikit dong!? teriakku ketika dia memijat bagian betisku.
?Kenapa Mas, Sakit? Kalau dipijat sakit berarti ada bagian yang memang tidak beres. Coba bagian lain, meskipun pijatannya lebih keras tapi kan nggak sakit?.
Kupikir benar juga pendapatnya. Aku sedikit pernah baca tentang pijat refleksi yang membuka simpul syaraf dan melancarkan aliran darah sehingga metabolisme tubuh kembali normal. Ia memijat pahaku.
?Hmmhh.. Ada urat yang sedikit ketarik Mas. Pasti beberapa hari ini adik kecilnya tidak bisa bangun secara maksimal,? katanya.
Memang beberapa hari ini, entah karena kelelahan bekerja atau sebab lain sehingga pada pagi hari saat bangun tidur adik kecilku kondisinya kurang tegang. Aku tidak terlalu memperhatikan karena pikiran memang lagi fokus untuk menyelesaikan pekerjaan minggu ini. Tangannya beberapa kali mulai menyenggol kejantananku yang terbungkus celana dalam. Tapi herannya aku sama sekali nggak terangsang. Kucoba untuk menaikkan pantatku dengan harapan tangannya bisa lebih ke depan lagi, tapi ditekannya lagi pantatku.
?Sudahlah, Mas diam saja nanti nggak jadi pijat,? katanya.
Kali ini tangannya benar-benar meremas adik kecilku. Tapi sekali lagi aku heran, karena nggak bisa terangsang. Tangannya kini memijat pinggangku. Ibu jarinya menekan pantatku bagian samping dan jari lainnya memijat-mijat sekitar kandung kemih.
?Penuh.. Beberapa hari pasti tidak dikeluarkan ya Mas? Maklum adiknya juga lagi nggak fit,? komentarnya agak ngeres.
Lagi-lagi tebakannya benar. Aku tidak tahu dia asal tebak atau memang ada ilmunya untuk hal-hal seperti itu.
?Hhh..? kataku ketika ia mulai menekan punggungku, kemudian terus sampai tengkuk.
Aku mulai merasa rileks dan mengantuk. Enak juga pijatannya. Kini kakiku diurutnya dengan cream pijat. Sampai di dekat pahaku dia berkata?Tahan sedikit Mas, agak sakit memang?. Tangannya dengan kuat mengurut paha bagian dalamku. Terasa sakit sekali.
?Uffpp.. Haahh,? kataku sambil menahan sakit.
Kepalaku kubenamkan ke bantal. Setelah kedua belah pahaku diurut terasa ada perbedaan. Kejantananku mulai bereaksi ketika tangannya menyusup ke bawah pahaku. Pelan tapi pasti kejantananku mulai membesar sehingga terasa mengganjal. Aku agak menaikkan pantatku untuk mencari posisi yang enak. Kali ini dibiarkannya pantatku naik dan tanganku meluruskan senjataku pada arah jam 12.
?Balik badannya, dadanya mau dipijat nggak??
Kubalikkan badanku. Kulihat keringat mulai menitik di lehernya. Untung ada AC, meskipun tidak bagus, sedikit menolong. Wati mengusap-usap dadaku.
?Badanmu bagus Mas, dadanya diurut ya??
?Nggak usah, tanganku aja deh diurut,? kataku.
Ia duduk di sampingku dengan kaki menggantung di samping ranjang. Ketika ia meluruskan dan mengurut tanganku kupegang dadanya. Lumayan besar, tapi agak kendor.


CONTACT PERSON : 
BBM : 33427CD2 & DC95FCD7
LINE : Laskarindocom
WA : +6282167043148
IG : LASKARQQ_OFFICIAL9
TWITTER : LIDYATAN6


0 comments:

Daftar Sekarang di LaskarQQ!